Selasa, 27 Oktober 2009
BINGUNG
Bingung???? Bicara soal kata Bingung kebanyakan orang sering sekalio merasakannya. Begitupun dengan saya,saya sangat merasa bingung karena dalam hidup saya selalu berbeda kenyataan dengan apa yang saya jadikan visi misi dalam hidup saya. Saya merasakan itu setelah saya lulus sma. Pada waktu itu saya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang dokter atau segala profesi yang berhubungan dengan kesehatan. Lulus sma saya mendaftarkan diri di universitas indonesia melalui UMB saya sangat pesimis sekali karena mana mungkin saya bisa masuk keperguruan tinggi yang ternama itu. Namun kepesimisan ku memang menjadi kenyataan saya gagal masuk melalui UMB. Hmmmm saya sangat kecewa sekali. Tapi saya tidak berhenti berusaha begitu saja saya harus bersifat profesional dalam melalukan usaha. Saya mencoba masuk melaluli spmb namun disitu juga saya gagal. Tapi bajavascript:void(0)lam hidup saya saya mempunyai visi kegagalan adalah kunci dari keberhasilan. Saya pun didaftarkan di Universitas gunadarma saya disini merasa bingung karena semua harapan dan cita-cita ku berbeda dari apa yang saya inginkan saya masuk ke gunadarma dengan mengambil jurusan sistem informasi dijurusan ini mengajarkan tentang pemprograman dalam komputer semua bertolak belakang dengan apa yang saya cita-citaka. Tapi saya tetap ingin berusaha mempelajari apa itu pemprograman.
Senin, 26 Oktober 2009
RESAH
Saya mencoba mendirikan sebuah perusahaan.yang saya akan bangun bersama teman-teman saya. dimana modal yang kami gunakan dengan meminjam ke sebuah bank untuk modal awal..
Dan kami masih belum paham bagaimana cara-cara mendirikan perusahaan yang kami buat sendiri.kami pun belum mengetahui bagaimana persaingan-persaingan yang nanti kami hadapi.
saya dan teman-teman saya membangun perusahaan ini dari awal.dimana usaha yang kami buat ini berbagai obat-obatan yang bisa dikonsumsi untuk semua kalangan. dari orang dewasa sampai anak-anak produk kami di jual dengan harga yang lebih murah dan kualitas’a terjamin.
pertama nilai dan visi.. nilai yang kami gunakan adalah nilai yang berkualitas dimana kami lebih mementingkan kualitas dan kepuasaan konsumen meskipun bahan yang kami gunakan cukup mahal. visi yang kami gunakan adalah membagun struktur managemen yang baik dan nilai-nilai kejujuran, dan lebih mementingkan kepuasaan konsumen.
Dan misi: misi kita adalah membangun management yang baik supaya bisa diterima di kalangan masyarakat dan dapat melebarkan usaha obat-obatan kami ke seluruh indonesia dengan keyakinan bahwa kita bisa maju. dan mampu memberikan peluang kerja kepada para warga yang sedang mencari kerja untuk biaya kebutuhan sehari-hari.
Dan aturan-aturan : kita menetapkan beberapa aturan untuk para karyawan diantaranya; harus mengenakan seragam yang sudah kami sediakan, masuk pukul 08.00-10.00 dan di waktu bualan ramadhan masuk jam 09.30-12.00.
keempat insentif : perusahaan kami harus seinsentif mungkin karena kami ingin memuaskan konsumen dengan tempat yang steril karena kami memproduksi obat-obatan.
kelima sumberdaya : bahan-bahan yang kami gunakan sangat berkualitas, kami dapatkan langsung dari produsennya kami menggunakan bahan-bahan alami agar tindak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
dan rencana kerja : rencana kerja yang kami buat membuat management yang baik dan struktur management yang baik agar perusahaan kami dapat lebih baik kami mempunyai rencana-rencana jitu untuk mengembangkan perusahaan kami dengan membuat cabang-cabang diberbagai kota.meskipun itu sulit tapi itulah rencana kerja kami untuk kedepannya.
Akan tetapi perusahaan kami yang sudah berjalan selama 2 tahun. tidak menemukan perubahan apa-apa. kami pun menyelidiki satu demisatu permasalahan yang ada. perusahaan kami makin lama makin melemah. kami tidak bisa berbuat apa-apa semua usaha sudah kami lakukan. lalu kami mengumpulkan semua karyawan kami untuk merapatkan semua yang terjadi pada usaha yang kami buat ini.. ternyata usaha yang kami semakin lama semakin melemah itu karena kurang nya konsumen . perusahaan kami pun lambat laun mengalami kerugian. ternyata sebuah usaha yang tidak adanya profesionalisme dan management yang lemah dapat mempengaruhi kinerja kerja yang ada. dan mengakibatkan Usaha yang sudah dibangun bertahun-tahun menjadi bangkrut.
Dan kami masih belum paham bagaimana cara-cara mendirikan perusahaan yang kami buat sendiri.kami pun belum mengetahui bagaimana persaingan-persaingan yang nanti kami hadapi.
saya dan teman-teman saya membangun perusahaan ini dari awal.dimana usaha yang kami buat ini berbagai obat-obatan yang bisa dikonsumsi untuk semua kalangan. dari orang dewasa sampai anak-anak produk kami di jual dengan harga yang lebih murah dan kualitas’a terjamin.
pertama nilai dan visi.. nilai yang kami gunakan adalah nilai yang berkualitas dimana kami lebih mementingkan kualitas dan kepuasaan konsumen meskipun bahan yang kami gunakan cukup mahal. visi yang kami gunakan adalah membagun struktur managemen yang baik dan nilai-nilai kejujuran, dan lebih mementingkan kepuasaan konsumen.
Dan misi: misi kita adalah membangun management yang baik supaya bisa diterima di kalangan masyarakat dan dapat melebarkan usaha obat-obatan kami ke seluruh indonesia dengan keyakinan bahwa kita bisa maju. dan mampu memberikan peluang kerja kepada para warga yang sedang mencari kerja untuk biaya kebutuhan sehari-hari.
Dan aturan-aturan : kita menetapkan beberapa aturan untuk para karyawan diantaranya; harus mengenakan seragam yang sudah kami sediakan, masuk pukul 08.00-10.00 dan di waktu bualan ramadhan masuk jam 09.30-12.00.
keempat insentif : perusahaan kami harus seinsentif mungkin karena kami ingin memuaskan konsumen dengan tempat yang steril karena kami memproduksi obat-obatan.
kelima sumberdaya : bahan-bahan yang kami gunakan sangat berkualitas, kami dapatkan langsung dari produsennya kami menggunakan bahan-bahan alami agar tindak menimbulkan efek samping yang berbahaya.
dan rencana kerja : rencana kerja yang kami buat membuat management yang baik dan struktur management yang baik agar perusahaan kami dapat lebih baik kami mempunyai rencana-rencana jitu untuk mengembangkan perusahaan kami dengan membuat cabang-cabang diberbagai kota.meskipun itu sulit tapi itulah rencana kerja kami untuk kedepannya.
Akan tetapi perusahaan kami yang sudah berjalan selama 2 tahun. tidak menemukan perubahan apa-apa. kami pun menyelidiki satu demisatu permasalahan yang ada. perusahaan kami makin lama makin melemah. kami tidak bisa berbuat apa-apa semua usaha sudah kami lakukan. lalu kami mengumpulkan semua karyawan kami untuk merapatkan semua yang terjadi pada usaha yang kami buat ini.. ternyata usaha yang kami semakin lama semakin melemah itu karena kurang nya konsumen . perusahaan kami pun lambat laun mengalami kerugian. ternyata sebuah usaha yang tidak adanya profesionalisme dan management yang lemah dapat mempengaruhi kinerja kerja yang ada. dan mengakibatkan Usaha yang sudah dibangun bertahun-tahun menjadi bangkrut.
Minggu, 25 Oktober 2009
KOKOM's FamiLy.. ^^
Tema : Seberapa Pentingkah Organisasi Dan Metode dalam Perusahaan??
Manusia tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Dia harus berinteraksi dengan orang lain. Mengapa demikian? Karena manusia itu makhluk sosial. Dia secara individual merupakan bagian dari orang lain. Maka, mau tidak mau kita sebagai manusia harus selalu berinteraksi dengan orang lain.
Salah satu cara berhubungan dengan orang lain adalah melalui organisasi. Melalui organisasi, kita mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah.
Bukti telah banyak di depan mata. Orang-orang yang sukses sebagai pemimpin, pengusaha, atau status sosial yang mapan lainnya, pasti dulunya mereka pernah mengenyam pahit manisnya berorganisasi. Mereka banyak makan asam garam dalam organisasi itu.
Mengapa organisasi demikian penting bagi kita, terutama di zaman yang mendunia (global) saat ini? Itu tidak lain karena dalam berorganisasi kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah dengan orang lain, baik suka maupun duka. Di suatu organisasi itulah tercampur secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang egois, namun ada pula yang sosial. Ada yang pendiam, tapi ada pula yang cerewetnya minta ampun.
Nah, dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami manusia yang sempurna dalam arti psikologis. Yakni, manusia yang mampu kapan saatnya menempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus lebih mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan bersama pula.
Untuk mencapai nikmatnya manfaat berorganisasi itu memang butuh proses yang panjang dan lama. Tidak bisa kita hanya berorganisasi dalam beberapa bulan lalu menuntut kematangan pribadi seperti yang diuraikantersebut.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Berikut beberapa cirinya. Pertama, organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya. Untuk saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota). Maka, tidak dibenarkan istilah ”Romli” atau “rombongan liar” yang merupakan kumpulan dari ”Talap” alias “anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan dari “organisasi tanpa bentuk”.
Kedua, organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat. Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumahtangga).
Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu.
Ketiga, organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya. Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya. Jadi, sangat ganjil dan dipastikan ”sakit parah” jika organisasi itu yang tampak paling aktif adalah ketuanya sehingga tampak seperti pertunjukan sirkus one man show dalam manajemen organisasi itu.
Keempat, dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat. Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (peren-canaan), action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action.
Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.
Kelima, organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya. Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.
Jika kelima syarat organisasi sehat itu sudah ada, maka janganlah ragu untuk berkiprah di organisasi itu. Ikutlah secara aktif di dalam organisasi itu apa pun peran atau tugas yang diberikan ketua atau atasan langsung Anda. Ingatlah, sekecil apa pun peranan Anda di suatu organisasi dan Anda berhasil menjalankan amanat itu, berarti Anda memiliki andil dalam menghidupkan organisasi tersebut. Anda harus bangga bahwa ternyata Anda masih bermanfaat bagi organisasi. Itu juga berarti Anda bermanfaat bagi orang lain yang ada di organisasi. Kalau Anda sukses menjalankan tugas yang kecil tadi, pasti pemimpin Anda akan memberikan amanat yang makin besar dari waktu ke waktu. Bahkan, bukan suatu hal yang mustahil jika nanti Anda sendirilah yang memimpin organisasi itu. Modal pengalaman memimpin organisasi tadi pasti akan bermanfaat bagi Anda dalam terjun di organisasi kemasyarakatan yang lebih besar.
Saya juga mempunyai sebuah organisasi, Organisasi itu saya rintis bersama dengan teman-teman saya. Dimana organisai itu kami peruntukan bagi orang-orang yang kurang mampu tetapi mempunyai semangat yang luar biasa untuk belajar. Organisasi ini kami namakan RUMAH BELAJAR’KITA’ . Rumah belajar kita merupakan sebuah lembaga social yang bergerak dalam bidang pendidikan . sebagai wadah kelembagaan yang didirikan,diorganisasikan dan diharapkan diterima keberadaannya dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang mulia serta merujuk kepada suatu lembaga yang dapat memberi bantuan, pertolongan, pelayanan khususnya bagi para penerus bangsa yang pada saat ini bisa dirasakan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas sangat lah kurang, hal ini juga dikarenakan mahalnya biaya pendidikan yang ada dinegeri ini. dimana kami membentuk suatu organisasi ini dengan kerja keras. Kata “KITA” ini mempunyai arti yaitu:
• K : kreatif yaitu dimana diorganisasi kita ini kami mendidik para murid untuk sekreatif mungkin dalam belajar. Kita juga mengajarkan usaha untuk mencari pengalaman dalam bermasyarakat dengan cara yang kreatif.
• I : Intensif yaitu lebih mendalam lagi dalam kegiatan belajar mengajar karena murid yang kami ambil perkelas tidak sebanyak muruid-murid yang ada di kegiatan belajar secara formal.
• T : Tepat Sasaran yaitu kita akan mendidik para pelajar untuk menjadi pelajar yang mempunyai potensi sesuai dengan minat yang diinginkan. Dan semua itu itu tidak mudah untuk dicapai kalau tidak adanya profesionalisme dalam diri kita.
• A : Asyik yaitu kita memberikan bimbingan seasyik mungkin dan kita selingi dengan macam-macam game agar para pelajar bias menikmati dan tidak merasakan kebosanan dalam menerima pelajaran dikelas.
Akhirnya, selamat berhikmat dalam organisasi. Semoga Anda menuai manfaat dari hikmat berorganisasi itu kelak bila hidup di tengah-tengah masyarakat, baik lingkup desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, bahkan tingkat dunia. Amin.
Salah satu cara berhubungan dengan orang lain adalah melalui organisasi. Melalui organisasi, kita mampu mengolah diri dengan benar, baik secara naluriah maupun fitrah.
Bukti telah banyak di depan mata. Orang-orang yang sukses sebagai pemimpin, pengusaha, atau status sosial yang mapan lainnya, pasti dulunya mereka pernah mengenyam pahit manisnya berorganisasi. Mereka banyak makan asam garam dalam organisasi itu.
Mengapa organisasi demikian penting bagi kita, terutama di zaman yang mendunia (global) saat ini? Itu tidak lain karena dalam berorganisasi kita akan terasah dan terlatih untuk hidup berjamaah dengan orang lain, baik suka maupun duka. Di suatu organisasi itulah tercampur secara alamiah berbagai perilaku dan sifat masing-masing anggota. Ada yang egois, namun ada pula yang sosial. Ada yang pendiam, tapi ada pula yang cerewetnya minta ampun.
Nah, dalam kebersamaan di organisasi itulah, akan terbentuk secara alami manusia yang sempurna dalam arti psikologis. Yakni, manusia yang mampu kapan saatnya menempatkan posisi dirinya sebagai individu dan kapan pula dia harus lebih mementingkan kepentingan organisasi demi kepentingan bersama pula.
Untuk mencapai nikmatnya manfaat berorganisasi itu memang butuh proses yang panjang dan lama. Tidak bisa kita hanya berorganisasi dalam beberapa bulan lalu menuntut kematangan pribadi seperti yang diuraikantersebut.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui bagaimana cara-cara berorganisasi yang baik. Berikut beberapa cirinya. Pertama, organisasi harus memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya. Untuk saat ini, setiap organisasi yang modern pasti menuntut para anggotanya memiliki KTA (kartu tanda anggota). Maka, tidak dibenarkan istilah ”Romli” atau “rombongan liar” yang merupakan kumpulan dari ”Talap” alias “anggota gelap” dari sebuah ”OTB” singkatan dari “organisasi tanpa bentuk”.
Kedua, organisasi harus memiliki pula identitas yang jelas tentang keberadaannya dalam masyarakat. Artinya, jelas di mana alamat kantornya. Tampak pula aktivitas sehari-hari kantor tersebut dalam menjalankan roda organisasi. Ada pula nama, lambang, dan tujuan organisasi yang termuat dalam AD (anggaran dasar) dan ART (anggaran rumahtangga).
Demikian pula struktur organisasinya. Masih banyak lagi yang bisa membuktikan keberadaan organisasi itu di mata masyarakat. Jika identitas tak jelas, maka jangan salahkan masyarakat bila menaruh curiga terhadap organisasi itu.
Ketiga, organisasi harus memiliki pemimpin serta susunan manajemen yang juga jelas pembagian tugasnya. Masing-masing bagian, divisi, maupun seksi juga aktif memainkan perannya. Jadi, sangat ganjil dan dipastikan ”sakit parah” jika organisasi itu yang tampak paling aktif adalah ketuanya sehingga tampak seperti pertunjukan sirkus one man show dalam manajemen organisasi itu.
Keempat, dalam setiap aktivitas organisasi harus mengacu pada manajemen yang sehat. Misalnya, ada tiga tahapan dalam menjalankan roda organisasi, yaitu planning (peren-canaan), action (pelaksanaan), dan evaluation (penilaian). Ketiga tahapan itu selalu dimusyawarahkan dan melibatkan sebanyak mungkin anggotanya, terutama saat melewati tahap action.
Dalam manajemen itu, yang juga harus mendapat perhatian serius adalah administrasi. Surat bernomor, kop surat, dan ciri-ciri administrasi lainnya yang lazim ada di sebuah organisasi.
Kelima, organisasi harus mendapat tempat di hati masyarakat sekitarnya. Artinya, organisasi itu dirasakan benar manfaatnya bagi masyarakat. Maka, kegiatan organisasi dituntut untuk mengakar kepada kebutuhan anggota khususnya, bahkan untuk masyarakat di sekelilingnya.
Jika kelima syarat organisasi sehat itu sudah ada, maka janganlah ragu untuk berkiprah di organisasi itu. Ikutlah secara aktif di dalam organisasi itu apa pun peran atau tugas yang diberikan ketua atau atasan langsung Anda. Ingatlah, sekecil apa pun peranan Anda di suatu organisasi dan Anda berhasil menjalankan amanat itu, berarti Anda memiliki andil dalam menghidupkan organisasi tersebut. Anda harus bangga bahwa ternyata Anda masih bermanfaat bagi organisasi. Itu juga berarti Anda bermanfaat bagi orang lain yang ada di organisasi. Kalau Anda sukses menjalankan tugas yang kecil tadi, pasti pemimpin Anda akan memberikan amanat yang makin besar dari waktu ke waktu. Bahkan, bukan suatu hal yang mustahil jika nanti Anda sendirilah yang memimpin organisasi itu. Modal pengalaman memimpin organisasi tadi pasti akan bermanfaat bagi Anda dalam terjun di organisasi kemasyarakatan yang lebih besar.
Saya juga mempunyai sebuah organisasi, Organisasi itu saya rintis bersama dengan teman-teman saya. Dimana organisai itu kami peruntukan bagi orang-orang yang kurang mampu tetapi mempunyai semangat yang luar biasa untuk belajar. Organisasi ini kami namakan RUMAH BELAJAR’KITA’ . Rumah belajar kita merupakan sebuah lembaga social yang bergerak dalam bidang pendidikan . sebagai wadah kelembagaan yang didirikan,diorganisasikan dan diharapkan diterima keberadaannya dalam masyarakat guna mencapai tujuan yang mulia serta merujuk kepada suatu lembaga yang dapat memberi bantuan, pertolongan, pelayanan khususnya bagi para penerus bangsa yang pada saat ini bisa dirasakan untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas sangat lah kurang, hal ini juga dikarenakan mahalnya biaya pendidikan yang ada dinegeri ini. dimana kami membentuk suatu organisasi ini dengan kerja keras. Kata “KITA” ini mempunyai arti yaitu:
• K : kreatif yaitu dimana diorganisasi kita ini kami mendidik para murid untuk sekreatif mungkin dalam belajar. Kita juga mengajarkan usaha untuk mencari pengalaman dalam bermasyarakat dengan cara yang kreatif.
• I : Intensif yaitu lebih mendalam lagi dalam kegiatan belajar mengajar karena murid yang kami ambil perkelas tidak sebanyak muruid-murid yang ada di kegiatan belajar secara formal.
• T : Tepat Sasaran yaitu kita akan mendidik para pelajar untuk menjadi pelajar yang mempunyai potensi sesuai dengan minat yang diinginkan. Dan semua itu itu tidak mudah untuk dicapai kalau tidak adanya profesionalisme dalam diri kita.
• A : Asyik yaitu kita memberikan bimbingan seasyik mungkin dan kita selingi dengan macam-macam game agar para pelajar bias menikmati dan tidak merasakan kebosanan dalam menerima pelajaran dikelas.
Akhirnya, selamat berhikmat dalam organisasi. Semoga Anda menuai manfaat dari hikmat berorganisasi itu kelak bila hidup di tengah-tengah masyarakat, baik lingkup desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, negara, bahkan tingkat dunia. Amin.
PERANAN ELEKTRONIK DALAM KOMUNIKASI
Sepintas lalu, hubungan lingkungan hidup dengan komunikasi mungkin tidak nampak. Namun kalau dipikirkan secara lebih mendalam, lingkungan hidup sebenarnya merupakan konsep yang sangat relevan bagi komunikasi ditinjau dari berbagai segi.
Pertama, dipandang dari segi luas, komunikasi hanya berarti dalam konteks lingkungan hidup. Pada intinya. komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya Tanpa komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain, manusia berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, meskipun caranya berbeda tergantung lingkungan yang dihadapi, umpamanya dengan lingkungan sosial tertentu.
Kedua, secara langsung atau tidak sebagian besar komunikasi manusia sebenarnya menyangkut atau bertitik tolak pada informasi tentang lingkungannya. Baik mengenai benda fisik dan komponen lingkungan itu, prinsipnya yang mengatur hubungan antara komponen tersebut, proses dan cara kerjanya, ataupun gagasan dan keinginan yang ada dalam otak manusia mengenai bagaimana seharusnya lingkungan itu. Ini bukanlah hal baru. Pengetahuan dan konsep yang ada pada seseorang dibentuk pertama kali oleh lingkungannya, atau berdasar kepada hal-hal yang diamati dari lingkungan. Andaikata ia kemudian belajar tentang hal-hal mengenai lingkungan yang lain, informasi itu pun akan selalu mengacu atau dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Itulah sebabnya maka komunikasi biasanya lebih lancar dan lebih efektif jika menyangkut atau berkaitan dengan lingkungan yang telah dikenalnya. Dapat dikatakan komunikasi akan makin berarti bagi seseorang jikalau informasi yang disampaikan makin terkait dengan lingkungan orang itu.
Berkaitan erat dengan ini adalah relevansi lingkungan yang
ketiga, yaitu dari segi fungsi komunikasi. Seperti yang dikemukakan banyak pakar, bahwa salah satu fungsi penting komunikasi bagi manusia dalam masyarakat adalah pengamatan lingkungan. Di mana ada media, fungsi ini terbantu dengan komunikasi massa yang diharapkan menyampaikan hasil pengamatan secara teratur dan sistematik. Dimana tidak ada media, fungsi ini dilakukan melalui komunikasi interpersonal dan sosial. Orang saling bertanya dan bertukar informasi setiap hari untuk mendapatkan gambaran mengenai perubahan yang terjadi dan keadaan terakhir (termasuk ancaman, bahaya maupun keadaan yang menguntungkan) yang berkembang di sekitaraya, agar mereka dapat menyesuaikan kehidupannya, sebaik mungkin. Oleh karena itu informasi yang diperoleh melalui berbagai media massa memegang peranan sangat penting dalam membentuk sikap mental masyarakat agar dapat berperan secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan umumnya dan terhadap kesadaran untuk aktif menjaga kelestarian lingkungan khususnya. Namun dalam pemberian informasi kepada masyarakat ada masalah-masalah yang harus dihadapi;
1. Pemastian penerimaan informasi.
2. Informasi lintas batas (transfrontier).
3. Informasi tepat waktu (timely information).
4. Informasi lengkap (comprehensive information).
5. Informasi yang dapat dipahami (comprehensible information)
Adanya permasalahan ini menuntut bahwa informasi yang dibutuhkan, diharapkan akan memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi masyarakat. Kedudukan masyarakat amat penting karena keefektifannya bertindak selaku pengawas terhadap setiap adanya permasalahan lingkungan sehingga diharapkan dengan secepatnya kondisi tersebut diantisipasi dan dikembalikan ke keadaan semula.
Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya jangkau, ketepatan, volume maupun jenis informasi yang dapat diberikan kepada masyarakat sudah tidak lagi menjadi permasalahan. Dalam kenyataannya masyarakat masih banyak yang belum memahami apa yang seharusnya diketahui mengenai lingkungan sekitarnya terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang memungkinkan timbulnya masalah lingkungan. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat, akhir-akhir ini masalah lingkungan banyak menarik perhatian terutama dari media massa yang meliput secara langsung atau berdasarkan laporan dari masyarakat yang terkena dampak masalah lingkungan.
Dari ketentuan Undang Undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 9 tentang Lingkungan Hidup yang berbunyi;
"Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup".
Dampak Komunikasi ?
satu dari beberapa teori-teori komunikasi yang dihasilkan dari penelitian di bidang komunikasi mengenai efek media komunikasi. Kedua teori tersebut khususnya digunakan untuk memahami penggunaan media elektronik untuk komunikasi interpesonal. Contohnya, ketika kita menggunakan handphone, alat komunikasi tersebut memudahkan kita untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kerabat, sahabat dan rekan sejawat, dimanapun mereka berada. Dengan bantuan handphone kita dapat melewati batas ruang, jarak dan waktu yang selama ini mengungkung gerak komunikasi kita.
Namun sekarang alat komunikasi tersebut tidak semata-mata digunakan untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan pendek saja. Saat ini handphone juga digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas di luar kedua aktivitas tersebut dan sebagai pemenuhan kebutuhan akan gaya hidup seperti video call, conference call, hingga ber-chatting ria di internet. Begitulah media elektronik dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal kita. Hal tersebut juga berlaku pada media komunikasi yaitu komputer. Penelitian yang dapat menggambarkan bagaimana komputer dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal terlihat pada organisasi dimana jaringan komputer digunakan untuk segala bentuk komunikasi elektronik. Hal ini dikaji dalam studi computer mediated communication, dan menyangkut media yang tidak secara langsung berhubungan dengan jaringan komputer seperti telekonferensi video, dan kegiatan lain yang membutuhkan komputer sebagai penghubung seperti ¬mengecek e-mail.
Konsep penting dalam kajian ini adalah “presence”, yaitu pernyataan psikologis dimana objek virtual yang dalam pengalaman seseorang dijadikan objek aktual. Social presence adalah pengalaman sosial dari aktor sosial melalui isyarat sosial yang tergambar dalam berbagai media komunikasi. Jadi, ketika suatu teknologi dalam media komunikasi dapat mengantarai kita untuk melakukan komunikasi, maka media tersebut memiliki social presence didalamnya. Semakin besar sebuah teknologi dapat mengantarai kita untuk melakukan komunikasi yang benar-benar terasa nyata lewat media tersebut, maka semakin besar social presence¬ dari media komunikasi tersebut.
E-mail dengan tampilan yang mengantarai komunikasi interpersonal hanya melalui tampilan teks memiliki nilai social presence yang rendah. Sedangkan video conference, dimana seseorang dapat berkomunikasi satu sama lain lewat suara dan gambar memiliki nilai social presence yang tinggi.
Teknologi media komunikasi memang memberi kemudahan dalam hidup kita. Kita tidak perlu lagi membuang waktu, biaya dan tenaga yang besar hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain dimanapun mereka berada. Akan tetapi, setiap hal atau benda pasti memiliki nilai positif dan negatifnya. Dibalik semua keuntungan yang kita dapat dari teknologi media komunikasi seperti komputer natau internet, tentu saja ada dampak negatif yang timbul dari penggunaannya. Teknologi semacam internet pun tidak terlepas dari perangkat teknologi yang disebut komputer. Begitu dahsyatnya kelebihan yang diberikan internet dalam sistem komunikasi kita membuat internet sering digunakan dan sudah menyebar seperti virus. Hari ini jarang sekali orang yang tidak tahu atau tidak pernah melakukan komunikasi lewat internet baik melalui ¬e-mail, chatting ataupun teleconference.
Penyebaran penggunaan internet dalam berkomunikasi mencuri perhatian masyarakat umum dan para pakar komunikasi. Mereka pun meneliti bagaimana dampak dibalik segala kemudahan dan keuntungan yang diberikan oleh media baru tersebut. Bukan hanya saat ini saja, namun dampak sosial dari internet memang sudah menjadi wacana sejak pertama kali munculnya teknologi ini dan menjadi buah bibir sepanjang waktu. Beberapa dampak sosial yang terkuak dari berbagai penelitian belakangan memang sejalan dengan prediksi sebelumnya walaupun ada beberapa yang tidak. Dampak sosial dari internet diantaranya adalah munculnya perilaku antisosial (antisocial behaviour), sindrom kecemasan terhadap komputer (computer anxiety) dan ketergantungan (addiction).
Komunikasi yang efisien di perusahaan…
Smartphone merupakan merupakan suatu alat komunikasi atau telepon selular (perkembangan dari telpon selular) yang dilengkapi dengan organizer digital. Perangkat tersebut dapat juga berfungsi sebagai data organizer, e-mail client, web browser, pemutar musik, pemutar film, kamera digital, GPS, menyunting dokumen, dan fungsi lainnya. Smartphone adalah topik yang dibahas dalam penyusunan paper Sistem Informasi manajemen.
Penggunaan smartphone dalam perusahaan merupakan bentuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan yang pada akhirnya diperuntukan untuk mendapatkan keuntungan berupa produktivitas karyawan, dimana jika produktivitas karyawan meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat pula dan berdampak pada proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Pada kenyataannya penggunaan smartphone untuk meningkatkan produktivitas karyawan suatu perusahaan tidak akan berjal;an efektif jika tidak adanya kontrol dari manajer sistem informasi, yang berfungsi mengontrol akses web keluar masuk setiap karyawan. Kebijakan perusahaan untuk menggunakan smartphone untuk meningkatkan produktivitas karyawannya memilki kelebihan dan kekurangan, dimana kelebihan tersebut dapat dijadikan kekuatan dari penggunaan smartphone ini sendiri dan kekurangannya harus dapat diatasi dengan baik agar tujuan perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas karyawan dapat berhasil.
Pertama, dipandang dari segi luas, komunikasi hanya berarti dalam konteks lingkungan hidup. Pada intinya. komunikasi adalah proses yang menyangkut hubungan manusia dengan lingkungan sekitarnya Tanpa komunikasi manusia jadi terpisah dari lingkungan. Namun tanpa lingkungan komunikasi menjadi kegiatan yang tidak relevan. Dengan kata lain, manusia berkomunikasi karena perlu mengadakan hubungan dengan lingkungannya, meskipun caranya berbeda tergantung lingkungan yang dihadapi, umpamanya dengan lingkungan sosial tertentu.
Kedua, secara langsung atau tidak sebagian besar komunikasi manusia sebenarnya menyangkut atau bertitik tolak pada informasi tentang lingkungannya. Baik mengenai benda fisik dan komponen lingkungan itu, prinsipnya yang mengatur hubungan antara komponen tersebut, proses dan cara kerjanya, ataupun gagasan dan keinginan yang ada dalam otak manusia mengenai bagaimana seharusnya lingkungan itu. Ini bukanlah hal baru. Pengetahuan dan konsep yang ada pada seseorang dibentuk pertama kali oleh lingkungannya, atau berdasar kepada hal-hal yang diamati dari lingkungan. Andaikata ia kemudian belajar tentang hal-hal mengenai lingkungan yang lain, informasi itu pun akan selalu mengacu atau dibandingkan dengan lingkungan sekitarnya. Itulah sebabnya maka komunikasi biasanya lebih lancar dan lebih efektif jika menyangkut atau berkaitan dengan lingkungan yang telah dikenalnya. Dapat dikatakan komunikasi akan makin berarti bagi seseorang jikalau informasi yang disampaikan makin terkait dengan lingkungan orang itu.
Berkaitan erat dengan ini adalah relevansi lingkungan yang
ketiga, yaitu dari segi fungsi komunikasi. Seperti yang dikemukakan banyak pakar, bahwa salah satu fungsi penting komunikasi bagi manusia dalam masyarakat adalah pengamatan lingkungan. Di mana ada media, fungsi ini terbantu dengan komunikasi massa yang diharapkan menyampaikan hasil pengamatan secara teratur dan sistematik. Dimana tidak ada media, fungsi ini dilakukan melalui komunikasi interpersonal dan sosial. Orang saling bertanya dan bertukar informasi setiap hari untuk mendapatkan gambaran mengenai perubahan yang terjadi dan keadaan terakhir (termasuk ancaman, bahaya maupun keadaan yang menguntungkan) yang berkembang di sekitaraya, agar mereka dapat menyesuaikan kehidupannya, sebaik mungkin. Oleh karena itu informasi yang diperoleh melalui berbagai media massa memegang peranan sangat penting dalam membentuk sikap mental masyarakat agar dapat berperan secara aktif dalam pelaksanaan pembangunan umumnya dan terhadap kesadaran untuk aktif menjaga kelestarian lingkungan khususnya. Namun dalam pemberian informasi kepada masyarakat ada masalah-masalah yang harus dihadapi;
1. Pemastian penerimaan informasi.
2. Informasi lintas batas (transfrontier).
3. Informasi tepat waktu (timely information).
4. Informasi lengkap (comprehensive information).
5. Informasi yang dapat dipahami (comprehensible information)
Adanya permasalahan ini menuntut bahwa informasi yang dibutuhkan, diharapkan akan memberikan manfaat dan tambahan pengetahuan bagi masyarakat. Kedudukan masyarakat amat penting karena keefektifannya bertindak selaku pengawas terhadap setiap adanya permasalahan lingkungan sehingga diharapkan dengan secepatnya kondisi tersebut diantisipasi dan dikembalikan ke keadaan semula.
Dengan makin berkembangnya teknologi komunikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan dan kelestarian lingkungan, sebenarnya masalah kecepatan, daya jangkau, ketepatan, volume maupun jenis informasi yang dapat diberikan kepada masyarakat sudah tidak lagi menjadi permasalahan. Dalam kenyataannya masyarakat masih banyak yang belum memahami apa yang seharusnya diketahui mengenai lingkungan sekitarnya terutama terhadap kegiatan-kegiatan yang memungkinkan timbulnya masalah lingkungan. Seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat, akhir-akhir ini masalah lingkungan banyak menarik perhatian terutama dari media massa yang meliput secara langsung atau berdasarkan laporan dari masyarakat yang terkena dampak masalah lingkungan.
Dari ketentuan Undang Undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 9 tentang Lingkungan Hidup yang berbunyi;
"Pemerintah berkewajiban menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran masyarakat akan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui penyuluhan, bimbingan, pendidikan, dan penelitian tentang lingkungan hidup".
Dampak Komunikasi ?
satu dari beberapa teori-teori komunikasi yang dihasilkan dari penelitian di bidang komunikasi mengenai efek media komunikasi. Kedua teori tersebut khususnya digunakan untuk memahami penggunaan media elektronik untuk komunikasi interpesonal. Contohnya, ketika kita menggunakan handphone, alat komunikasi tersebut memudahkan kita untuk berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kerabat, sahabat dan rekan sejawat, dimanapun mereka berada. Dengan bantuan handphone kita dapat melewati batas ruang, jarak dan waktu yang selama ini mengungkung gerak komunikasi kita.
Namun sekarang alat komunikasi tersebut tidak semata-mata digunakan untuk melakukan panggilan atau mengirim pesan pendek saja. Saat ini handphone juga digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas di luar kedua aktivitas tersebut dan sebagai pemenuhan kebutuhan akan gaya hidup seperti video call, conference call, hingga ber-chatting ria di internet. Begitulah media elektronik dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal kita. Hal tersebut juga berlaku pada media komunikasi yaitu komputer. Penelitian yang dapat menggambarkan bagaimana komputer dapat mempengaruhi komunikasi interpersonal terlihat pada organisasi dimana jaringan komputer digunakan untuk segala bentuk komunikasi elektronik. Hal ini dikaji dalam studi computer mediated communication, dan menyangkut media yang tidak secara langsung berhubungan dengan jaringan komputer seperti telekonferensi video, dan kegiatan lain yang membutuhkan komputer sebagai penghubung seperti ¬mengecek e-mail.
Konsep penting dalam kajian ini adalah “presence”, yaitu pernyataan psikologis dimana objek virtual yang dalam pengalaman seseorang dijadikan objek aktual. Social presence adalah pengalaman sosial dari aktor sosial melalui isyarat sosial yang tergambar dalam berbagai media komunikasi. Jadi, ketika suatu teknologi dalam media komunikasi dapat mengantarai kita untuk melakukan komunikasi, maka media tersebut memiliki social presence didalamnya. Semakin besar sebuah teknologi dapat mengantarai kita untuk melakukan komunikasi yang benar-benar terasa nyata lewat media tersebut, maka semakin besar social presence¬ dari media komunikasi tersebut.
E-mail dengan tampilan yang mengantarai komunikasi interpersonal hanya melalui tampilan teks memiliki nilai social presence yang rendah. Sedangkan video conference, dimana seseorang dapat berkomunikasi satu sama lain lewat suara dan gambar memiliki nilai social presence yang tinggi.
Teknologi media komunikasi memang memberi kemudahan dalam hidup kita. Kita tidak perlu lagi membuang waktu, biaya dan tenaga yang besar hanya untuk berkomunikasi dengan orang lain dimanapun mereka berada. Akan tetapi, setiap hal atau benda pasti memiliki nilai positif dan negatifnya. Dibalik semua keuntungan yang kita dapat dari teknologi media komunikasi seperti komputer natau internet, tentu saja ada dampak negatif yang timbul dari penggunaannya. Teknologi semacam internet pun tidak terlepas dari perangkat teknologi yang disebut komputer. Begitu dahsyatnya kelebihan yang diberikan internet dalam sistem komunikasi kita membuat internet sering digunakan dan sudah menyebar seperti virus. Hari ini jarang sekali orang yang tidak tahu atau tidak pernah melakukan komunikasi lewat internet baik melalui ¬e-mail, chatting ataupun teleconference.
Penyebaran penggunaan internet dalam berkomunikasi mencuri perhatian masyarakat umum dan para pakar komunikasi. Mereka pun meneliti bagaimana dampak dibalik segala kemudahan dan keuntungan yang diberikan oleh media baru tersebut. Bukan hanya saat ini saja, namun dampak sosial dari internet memang sudah menjadi wacana sejak pertama kali munculnya teknologi ini dan menjadi buah bibir sepanjang waktu. Beberapa dampak sosial yang terkuak dari berbagai penelitian belakangan memang sejalan dengan prediksi sebelumnya walaupun ada beberapa yang tidak. Dampak sosial dari internet diantaranya adalah munculnya perilaku antisosial (antisocial behaviour), sindrom kecemasan terhadap komputer (computer anxiety) dan ketergantungan (addiction).
Komunikasi yang efisien di perusahaan…
Smartphone merupakan merupakan suatu alat komunikasi atau telepon selular (perkembangan dari telpon selular) yang dilengkapi dengan organizer digital. Perangkat tersebut dapat juga berfungsi sebagai data organizer, e-mail client, web browser, pemutar musik, pemutar film, kamera digital, GPS, menyunting dokumen, dan fungsi lainnya. Smartphone adalah topik yang dibahas dalam penyusunan paper Sistem Informasi manajemen.
Penggunaan smartphone dalam perusahaan merupakan bentuk investasi yang dilakukan oleh perusahaan yang pada akhirnya diperuntukan untuk mendapatkan keuntungan berupa produktivitas karyawan, dimana jika produktivitas karyawan meningkat maka kinerja karyawan akan meningkat pula dan berdampak pada proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Pada kenyataannya penggunaan smartphone untuk meningkatkan produktivitas karyawan suatu perusahaan tidak akan berjal;an efektif jika tidak adanya kontrol dari manajer sistem informasi, yang berfungsi mengontrol akses web keluar masuk setiap karyawan. Kebijakan perusahaan untuk menggunakan smartphone untuk meningkatkan produktivitas karyawannya memilki kelebihan dan kekurangan, dimana kelebihan tersebut dapat dijadikan kekuatan dari penggunaan smartphone ini sendiri dan kekurangannya harus dapat diatasi dengan baik agar tujuan perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas karyawan dapat berhasil.
Sabtu, 17 Oktober 2009
pengEnaLan
Hmmmm BerHubung Ini blog baru di Buat Kita kenalan aja dulu....hehhhe
nama Qyu NuruL.. tp biasa dipanggil Nyue2..
gw seorang mahasiswa di Universitas Gunadrama.. jurusan Sistem Informasi... hOBBy gw dengerin musik,onlen,, poko'a gw suka ama yang berbau2 internet. segitu aja x ya.. hehhe :D
nama Qyu NuruL.. tp biasa dipanggil Nyue2..
gw seorang mahasiswa di Universitas Gunadrama.. jurusan Sistem Informasi... hOBBy gw dengerin musik,onlen,, poko'a gw suka ama yang berbau2 internet. segitu aja x ya.. hehhe :D
Langganan:
Postingan (Atom)