Selasa, 16 Maret 2010

Belalang Raksasa dari Kalimantan


Satwa unik yang dikenal para ahli serangga Indonesia sebagai
belalang ranting dari hutan Pulau Kalimantan, diidentifikasi para
peneliti pada Museum Sejarah Alam, London, Inggris, sebagai serangga
terpanjang di dunia.
Spesies Phobaeticus chani betina ranting menyerupai pensil dengan empat lengan dan dua antena. Untuk bertahan hidup dari predator alami di hutan-hutan tropis,

serangga itu menyamar di antara ranting- ranting dan seresah dedaunan.

Selain berbentuk unik, serangga ranting diketahui dapat berubah warna menyesuaikan media yang dihinggapinya. Diungkapkan pihak Museum Sejarah Alam, dua spesimen Phobaeticus chani yang lain dikoleksi di Malaysia.

Kepastian status terpanjang di dunia itu, seperti dilaporkan Kantor Berita Associated Press (AP), ditegaskan beberapa ahli serangga (entomolog)

dari Inggris, Italia, dan Amerika Serikat (AS), yang secara resmi dimuat dalam jurnalZootaxa yang terbit bulan ini. Penambahan nama chani di belakang Phobaeticus untuk menghormati Chan Chew Lun.

”Kami punya banyak belalang ranting, tetapi dari genus lain,” kata peneliti serangga pada Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Rosichon Ubaidillah ketika dihubungi di Cibinong, Jawa Barat, Jumat (17/10). Spesimen belalang ranting dari genus Cyphocrania sepanjang 30 cm tersimpan di Museum Biologi LIPI. Menurut Rosichon, masih banyak jenis belalang ranting koleksi LIPI, tetapi belum diidentifikasi secara detail. Di dunia, setidaknya 3.000 spesies belalang ranting yang telah diidentifikasi. (GSA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar