Senin, 04 Januari 2010

Gempa Bumi 7.6 SR di Sumatera Barat




Indonesia kembali berduka….Pulau Andalas diguncang gempa dashyat dengan kekuatan 7.6 skala richter (SR) pada hari Rabu 30/9/2009. Gempa tektonik 7.6 SR ini terjadi pada pukul 17.16.09 WIB pada episentrum 0,84 Lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT), kedalaman 71 kilometer, sekitar 57 km barat laut Pariaman Provinsi Sumbar.

Sebelumnya, tepat 4 minggu yang lalu, 2/9/2009, gempa bumi 7.3 SR menguncang kawasan Jawa Barat (Tasikmalaya) dan menewaskan sekitar 100 orang. Dan 2.5 tahun yang lalu, Sumatera Barat sudah diguncang gempa bumi 5.8 SR yang menewaskan lebih dari 52 orang. Dan 5 tahun yang lalu, lebih dari 110.00 jiwa penduduk Aceh dan Nias tewas diterjang gempa bumi 8.9 SR yang disusul tsunami.
Gempa Bumi Terbesar di Sumatera Barat

Sejak Indonesia berdiri, gempa bumi 30 September 2009 ini merupakan gempa bumi terbesar yang pernah dialami oleh warga Sumatera Barat. Kekuatan gempa ini jauh lebih besar daripada gempa yang terjadi 2.5 tahun silam. Bahkan dampak gempa ini hampir sama dengan gempa Bantul di Yogya tahun 2006 silam (yang menewaskan 6234 jiwa).) Banyak gedung sekolah, rumah, dan perkantoran ikut hancur/ambruk. Salah satu lembaga pendidikan bahasa asing yakni gedung LIA ambruk, dan sebagian peserta kursus terjebak didalam gedung tersebut. Begitu juga salah satu gedung Universitas Negeri Padang dikabarkan ambruk. Sejumlah jalan penghubung antar kota rusak karena retak dan tertimbun longsor.

Disamping itu, sejumlah gardu listrik PLN mengalami kerusakan parah, sehingga sebagian besar wilayah Padang gelap gulita pada malam harinya. Keadaan ini sangat mencekam, terlebih sebagian besar SPBU ditutup. Sementara itu, hujan lebat mengucur kota Padang. Sejumlah BTS mengalami kerusakan berat, sehingga sebagian besar operator jaringan komunikasi putus, dan hal ini diperparah dengan tingginya traffic (jumlah panggilan) yang masuk dan keluar dari/ke Sumatera Barat.

200 Penghuni Hotel Ambacang Tertimbun Reruntuhan dan Ribuan Tertimbun

Sekitar 200 tamu Hotel Ambacang di Kota Padang belum dapat dievakuasi dari gedung yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,6 skala richter yang mengguncang Sumatera Barat. Hotel Ambancang merupakan hotel bintang tiga yang berada di Jl. Bundo Kandung no 14-16, Padang. Hotel ini ditempuh hanya sekitar 20 menit dengan mobil dari Bandara Internasional Minangkabau.

Kepala Satlak PD Padang, Dedi Hanidal, di Padang, Kamis dini hari mengatakan ada sekitar 200 tamu hotel yang berada di bawah reruntuhan dan belum dapat dievakuasi karena terkendala oleh minimnya peralatan. Gedung hotel dalam kondisi ambruk total, sehingga sulit untuk melakukan evakuasi korban secara manual. Tim evakuasi masih menunggu datangnya bantuan alat berat untuk mempermudah pencarian korban.

Jumlah korban, baik yang meninggal maupun mengalami luka berat dan luka ringan belum dapat dipastikan seluruhnya, mengingat korban di beberapa gedung dan ruko di tengah Kota Padang belum seluruhnya dievakuasi. Ketua Satlak PD Padang memperkirakan ada ribuan warga yang terjebak reruntuhan gedung, rumah, ruko, maupun pertokoan yang meninggal maupun mengalami luka-luka. (Antaranews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar