Minggu, 03 Januari 2010

FUNGSI MANAJEMEN STRATEGIS DALAM ”KOMUNIKASI”





Komunikasi sebagai fungsi manajemen strategis harus berada dalam koaliasi dominan. Artinya, menurut Dra. Elizabeth
Goenawan Ananto, MM, Ph.D. FIPRA, sebagai salah satu pilar manajemen unit ini bertanggung jawab dan harus mempunyai akses langsung kepada top management. Dengan posisinya itu, lanjut peraih gelar Doktor bidang Business
Management yang juga Ketua Umum IPRA hingga tahun 2010 sehingga menempatkannya sebagai President wanita ke 8 dan wakil Negara Ketiga di Asia yang memimpin organisasi profesi dunia ini sesudah India dan Jepang, eksekutif
komunikasi akan terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan dengan memberikan saran atau masukkan yang bersifat strategis.

Strategi bisnis bukan dilakukan oleh unit komunikasi / PR melainkan oleh unit lain dalam manajemen. Sebagai fungsi manajemen, PR bekerjasama dengan fungsi manajemen lain. Jika PR dianggap penting, dia akan ditempatkan di
posisi yang strategis dan kontribusinya terlihat signifikan. Intinya, sejauhmana PR diberikan wewenang/power oleh manajemen untuk ikut dalam proses pengambilan keputusan serta dapat melaksanakan potensinya secara maksimal
akan menentukan signifikan tidaknya kontribusi peranannya dalam mengkomunikasikan strategi bisnis perusahaan.


Keberhasilan program PR harus diukur melalui proses evaluasi atau riset, bahkan untuk menentukan merencanakan program komunikasi apa yang efektif – riset pendahuluan harus dilakukan. Di Indonesia hal ini jarang sekali dilakukan karena berbagai kendala internal, sehingga banyak keraguan terhadap efektivitas program PR yang hanya dianggap sebagai cost/biaya, bukan investasi jangka panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar